Suatu ketika seorang Penginjil merasa gelisah dan terusik dengan masa lalunya yang kelam. Untuk beberapa waktu lamanya ia mulai terganggu dengan perbuatan-perbuatannya di masa mudanya yang menurutnya sangat hina. Bertahun-tahun sudah ia terus membawa beban dosa yang berat dan ia tidak sepenuhnya yakin bahwa Allah telah mengampuni perbuatan-perbuatannya yang jahat, padahal ia telah berdoa dan memohon ampun pada Tuhan.
Suatu hari ia bertemu seorang jemaat yang dikenalnya memiliki karunia penglihatan dan mampu untuk berbicara dengan Allah dan mendengar suara Tuhan dengan jelas. Dengan sedikit keraguan ia memberanikan diri untuk menyampaikan keluhannya pada jemaatnya itu tentang dosa masa lalunya.
“Ibu, apakah Anda sering mendapat penglihatan dari Allah?”
“Ya...Pak,” jawab wanita tua yang ditemuinya itu.
“Apakah Anda juga dapat berbicara dan mendengar suara Tuhan dengan jelas?”
“Ya...Pak,seringkali saya mendengar suara Tuhan dan berbicara dengan-Nya.” jawab wanita tua itu dengan penuh keyakinan.
“Jika memang demikian, saya ingin Ibu menolong saya untuk satu hal yang selama ini mengusik ketenangan saya dan membuat saya takut. Saya ingin jika Ibu menolong saya untuk bertanya sesuatu pada Tuhan tentang saya.”
Wanita tua ini terkejut sebab tidak pernah seorang Penginjil bertanya dan meminta petunjuknya. Namun akhirnya ia bersedia menolong Penginjil itu untuk bertanya pada Tuhan.
“Baiklah Pak...Apakah yang harus saya tanyakan pada Allah tentang Anda?”
“Saya ingin Ibu bertanya pada Tuhan, apakah dosa masa lalu saya yang keji itu masih ada?” tanya Pengjil itu.
“Baiklah. Saya akan berbicara dengan Tuhan nanti malam ketika saya berdoa.”
Penginjil itu lalu pergi dengan harapan besok ia akan mendapatkan jawaban dari Tuhan. Keesokan harinya Penginjil itu lalu mengunjungi rumah wanita tua itu untuk mendengar jawaban dari Tuhan tentang pertanyaannya. Sambil meminum secangkir teh yang disediakan ia lalu bertanya dengan sedikit berhati-hati pada wanita tua itu.
”Hhhmm...Ibu, apakah Anda sudah berdoa tadi malam?”
“Ya... sudah Pak.”
Penginjil ini lalu bertambah gelisah untuk bertanya tentang jawaban Tuhan atas dosa masa lalunya.
“Terus...apakah Anda sudah berbicara dengan Tuhan?”
“Ya...seperti biasa, saya mendengar Ia berbicara dengan jelas pada saya.”
Jawab wanita tua itu dengan tenang.
“Apakah Anda sudah menanyakan tentang dosa saya”?
“Ya sudah Pak..?”
Penginjil itu lalu menghela napas sejenak dan kembali bertanya.
“Lalu apakah jawaban Tuhan pada saya?”
Sambil menatap Penginjil tersebut wanita tua itu lalu tersenyum padanya dan berkata dengan lembut,
“Tuhan berkata bahwa Ia tidak mengingatnya lagi.”
Demikianlah kasih Allah pada kita. Dalam setiap hal yang kita perbuat Ia tidak hanya mengampuni setiap dosa dan pelanggaran kita. Tetapi Dia juga memilih untuk melupakannya dan tidak lagi mengingatnya.
Alasannya hanyalah satu, karena Dia sangat mengasihi Anda.
Mata Air Yang Segar
Ilustrasi : Anonim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar