"Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut,..." ( Kidung Agung 8:6 )
Karena cinta yang dalam pada istrinya, seorang laki-laki luar biasa di China bernama Liu Guojiang rela mengorbankan dirinya memahat 6000 anak tangga dengan tangannya sendiri selama 50 tahun agar istrinya Xu dapat naik dan turun dari tempat kediaman mereka yang terletak di daerah pegunungan.
Liu dan istrinya Xu memilih tinggal memisahkan diri ke pegunungan agar jauh dari banyak orang karena pernikahan mereka dianggap tabu dan tidak bisa diterima oleh masyarakat. Liu seorang yang saat itu masih muda jatuh cinta pada Xu lalu menikahinya dengan usianya terpaut 10 tahun lebih muda dari istrinya Xu seorang janda berusia 29 tahun dan juga sudah memiliki seorang anak. Untuk menghindari gunjingan di masyarakat sekitar Liu kemudian membawa istrinya menetap di pegunungan.
Sebelumnya kedua pasangan ini tinggal di sebuah gua di desa Jiangjin di Selatan Chong Qing, mereka tinggal dengan tidak memiliki modal apapun agar dapat hidup. Untuk menyambung kehidupan mereka, keduanya lalu memakan rerumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di hutan dan untuk penerangan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah.
Di tahun berikutnya mereka berpindah dan menetap di daerah pegunungan yang tinggi, di tempat itulah Liu mulai memahat 6000 anak tangga selama lima puluh tahun sehingga istri tercintanya dapat menuruni pegunungan dari tempat kediaman mereka dengan mudah. Di tempat ini juga Liu membangun rumah tangganya selama berpuluh tahun hingga mereka hidup bahagia dan memiliki tujuh orang anak.
Di tahun berikutnya mereka berpindah dan menetap di daerah pegunungan yang tinggi, di tempat itulah Liu mulai memahat 6000 anak tangga selama lima puluh tahun sehingga istri tercintanya dapat menuruni pegunungan dari tempat kediaman mereka dengan mudah. Di tempat ini juga Liu membangun rumah tangganya selama berpuluh tahun hingga mereka hidup bahagia dan memiliki tujuh orang anak.
Keberadaan pasangan luar biasa yang berdiam diatas gunung ini diketahui setelah setengah abad kemudian pada akhir tahun 2001, ketika itu sebuah kelompok petualang mengeksplorasi hutan dimana mereka tinggal dan kelompok ini terkejut saat menemukan Liu dan Xu yang sudah tua bersama 6000 anak tangga yang dipahat dengan tangan.
Liu Ming Sheng, salah seorang dari ketujuh anaknya memberi kesaksian “Orang tua saya saling mencintai satu dengan yang lain, dan mereka telah hidup menyendiri selama 50 tahun tanpa pernah terpisah satu hari pun”. “Dia telah memahat lebih dari 6000 lebih anak tangga selama bertahun-tahun untuk kenyamanan ibuku, sekalipun dia tidak turun gunung sejauh itu.”
Liu dan istrinya Xu telah hidup bersama selama lebih dari 50 tahun di gunung itu hingga suatu saat ketika Liu berumur 72 tahun terjatuh dan sakit saat ia kembali dari pekerjaannya di kebun dan akhirnya ia meninggal dunia di pangkuan istrinya dengan keadaan tangannya tetap menggenggam istri tercintanya.
“Engkau berjanji untuk menjagaku, engkau akan selalu bersamaku sampai hari aku mati, kini engkau meninggalkan aku lebih dulu, bagaimana saya bisa hidup tanpamu?" Xu mengulang-ulang ucapannya ini dan menyentuh peti mati suaminya dengan air mata menetes di pipinya.
Pada tahun 2006, kisah kekuatan cinta Liu dan Xu menjadi salah satu bagian atas 10 kisah cinta dari China, yang dikoleksi oleh Chinese Women Weekly (Sebuah Harian Wanita di China) dan Pemerintah daerah setempat telah memutuskan untuk melestarikan "Tangga Cinta Liu" dan tempat tinggal mereka sebagai sebuah museum agar kisah cinta Liu dan Xu dapat selalu dikenang.
By : Mata Air Yang Segar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar