Laman

Senin, 13 Juni 2011

Jangan Simpan Kekesalan Dihati

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu  yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,” (1Petrus 1:14)

Setelah menyimpan kekesalannya selama lebih dari 20 tahun, seorang murid akhirnya membalaskan perlakuan Guru sekolahnya dengan cara yang mengenaskan.
Peristiwa tersebut berawal saat Kim murid sekolah di Korea Selatan merasa telah difitnah dan disiksa oleh Song, Guru sekolahnya dengan cara dipukuli dengan keras sampai berulang-ulang kali karena Song menganggap bahwa Kim muridnya itu telah menyontek pada waktu ia mengikuti ujian sekolah. Kepada Polisi Kim mengaku bahwa Song telah memukulinya sebanyak lebih dari seratus kali, padahal ia mengaku tidak melakukan hal yang dituduhkan oleh Song kepadanya. Kim juga mengatakan bahwa ia sudah meminta maaf pada Song sejak setelah ia dipukuli pada tahun 1987, tetapi permohonan maaf Kim selalu ditolak oleh Song.
Alhasil, perlakuan Song kepada muridnya tersebut malah berbuntut kematian. Dalam pemeriksaan Polisi ditemukan bahwa setelah menyimpan dendam lamanya Kim akhirnya membunuh Song pada tahun 2008 saat ia telah berusia 37 tahun. Dalam keterangan selanjutnya Kim juga mengakui bahwa selama ini ia telah beberapa kali mendatangi Song di sekolah tempatnya mengajar agar Song meminta maaf padanya atas perlakuan Song pada dirinya. Marah karena permintaannya selalu diabaikan oleh Song, Kim lantas mengajak Song untuk bertemu secara empat mata di luar rumahnya di wilayah Eunpyeong, dan saat itulah Kim lalu membunuh Song dengan cara menusuknya hingga tewas yang akhirnya membawa Kim ke Pengadilan.
Sebelum membunuh mantan Guru sekolahnya itu, Kim hanya menyampaikan beberapa kalimat pada Song, ”Saya tidak menyontek, Anda harus meminta maaf pada saya.Saya tidak akan membiarkan Anda.”

Peristiwa diatas hanyalah salah satu dari banyak kasus kejahatan yang terjadi atas motif balas dendam, atau membalaskan kekesalan hati dengan jalan melakukan kejahatan.Sebagai orang percaya Yesus "menantang" kita untuk menaklukkan kekesalan hati kita tidak dengan jalan lain, yaitu hanya dengan jalan mengampuni orang yang bersalah pada kita walaupun saat kita harus menelan ketidakadilan.Seburuk apapun kekesalan hati kita Tuhan menawarkan kita untuk melepaskan pengampunan,karena dengan demikianlah kita melakukan kehendak-Nya dan kita mendapatkan upah seperti yang telah dijanjikan-Nya.

"Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat." (Lukas 6:32-35)


By : Mata Air Yang Segar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar