Laman

Sabtu, 14 Mei 2011

Charles Darrow

“Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (Pengkhotbah 11 : 6).

Charles Darrow sebelumnya hanyalah seorang pemuda biasa berusia 20-an tahun dari Pensylvania, Amerika. Ia dan kekasihnya Esther mempunyai impian untuk menjadi jutawan, dan mereka percaya bahwa suatu saat nanti impian mereka tersebut akan benar-benar menjadi kenyataan. Beberapa waktu kemudian Charles menikahi Esther. Namun dalam perjalanan kehidupan rumah tangga mereka keadaan malah berbalik arah jauh dari harapan mereka, pada tahun 1934 resesesi ekonomi melanda negara mereka dan rakyat mengalami krisis finansial yang begitu memprihatinkan, sehingga dengan terpaksa Charles dan Esther harus menjual satu per satu harta benda mereka hanya untuk dapat bertahan hidup. Dalam keadaan yang serba sulit tabungan keduanyapun semakin menipis, hari demi hari keadaan ekonomi mereka semakin terpuruk. Impian Charles untuk menjadi seorang jutawan seakan hilang terkubur dalam keadaan yang serba kekurangan.
Untuk memanfaatkan waktu yang masih tersedia Charles bersama istrinya kemudian bermain “uang-uangan”, sambil merencanakan bisnis apa saja yang dapat mereka kelola jika suatu saat nanti mereka memiliki cukup dana. Mereka  memotong beberapa lembar kertas serta menuliskan sejumlah nominal uang pada kertas-kertas tersebut seolah-olah itu adalah uang asli.Waktu demi waktu berlalu dan kebiasaan mereka ini terus berlanjut sehabis keduanya makan malam. Akan tetapi dalam keadaan yang serba sulit ini malah membuat suatu hari Charles menemukansebuah ide cemerlang, yaitu menciptakan permainan bertemakan uang. Charles dan Esther lalu menambahkan permainan uang-uangan mereka dengan ide-ide yang kreatif, yakni apa saja yang mereka bisa peroleh dengan “uang” sebanyak yang mereka miliki, mereka menambahkan rumah-rumahan kecil dan membelinya dengan uang-uangan tersebut, dan juga menambahkan aset-aset lainnya seperti hotel dan tanah untuk diperjual belikan, ada juga “Bank” sebagai tempat penyimpanan dan meminjam “uang”, hingga akhirnya mereka menyempurnakan permainan itu dengan sebuah papan permainan serta dadu, dan hasilnya?...
Charles Darrow adalah si penemu salah satu permainan paling populer didunia yaitu permainan Monopoli. Dalam perkembangan selanjutnya Charles kemudian menawarkan kerjasama pertama untuk memasarkan permainan barunya tersebut kepada pihak Parker Brother namun sayang presentasinya ditolak. Tetapi hal itu tidak lantas membuatnya merasa putus asa. Ia lalu menemui seorang rekannya yang memiliki mesin cetak dan mulai mencetak permainan barunya sendiri. Alhasil permainan Monopoly Charles ternyata laku keras di pasaran Pensylvania hingga  terjual sebanyak 5000 set permainan Monopoli,  sampai-sampai ia tak mampu lagi memproduksinya sendiri.
Untuk kedua kalinya Charles kembali mengajak Parker Brother bekerjasama memasarkan permainannya itu, kali ini tawarannya disambut dengan baik dan permainannya menjadi produk permainan terbaik di Amerika.
Hingga saat ini permainan Monopoly diperkirakan sudah dicetak sedikitanya dalam 26 bahasa dan telah dimainkan oleh 500 juta orang diseluruh dunia, yang akhirnya mengantarkan Charles Darrow berhasil mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang jutawan.

Ada 2 hal positif yang dapat kita petik dari perjalanan hidup Charles Darrow :
  1. Jadilah orang yang kreatif.Jangan biarkan kreatifitas Anda terpendam oleh karena keadaan dan kondisi yang tidak menguntungkan bagi Anda. Potensi yang tidak dikembangkan secara kreatif sama halnya dengan perumpamaan tentang seorang hamba tidak berguna yang hanya menguburkan talenta pemberian dari tuannya kedalam tanah yang seharusnya ia lipatgandakan (Matius 25:14-30).
  2. Milikilah sebuah mimpi yang hendak Anda capai. Sebuah mimpi yang jelas memperkuat setiap langkah dan tindakan kita untuk berusaha mencapainya,sehingga kita tidak akan mudah menyerah dengan setiap tantangan dan hambatan yang akan ditemui.
Kemalasan dan sikap mudah menyerah sesungguhnya adalah faktor penghambat utama kegagalan diri kita untuk menerima berkat-berkat yang telah Allah sediakan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar