Laman

Sabtu, 14 Mei 2011

Johny Dan Seekor Bebek

“ Jika kita mengaku dosa kita, maka ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)

Pada musim liburan panjang sekolah, Johny dan kakaknya Sally pergi berlibur ke rumah nenek mereka di sebuah desa pertanian yang luas penuh dengan tanaman dan ternak. Dari jauh mata memandang terlihat tanaman perkebunan dan rumput hijau menjulang naik turun bukit. Diujung jalan yang berkelok-kelok tampak sebuah rumah berdinding putih dan teduh tepat diatas bukit, disitulah nenek Johny dan Sally tinggal. Hari-hari liburan mereka dihabiskan dengan bermain di ladang-ladang pertanian dan peternakan, memberi makan ternak dan memakan buah-buahan yang ada di sekitar rumah. 
Setelah lelah bermain sepanjang hari merekapun membagi tugas, Sally mencuci piring dan membersihkan semua ruangan rumah, sedangkan Johny menyiram tanaman dan membantu memasukkan ternak ke kandangnya. 
Suatu saat Johny ingin pergi berburu, ia lalu mengambil senapan berburu yang tergantung diatas dinding rumah, dan berjalan keluar menuju ke halaman belakang rumah. Johny melihat-lihat ke sekelilingnya mengarahkan pandangan ke pepohonan mencari tupai ataupun burung yang sedang hinggap. Lama menunggu tak ada tanda-tanda burung ataupun tupai yang mampir, dan yang dilihatnya hanyalah kerumunan bebek berjalan beriringan dibawah pohon. Tanpa menunggu lama dengan perasaan kesal Johny mengarahkan senapannya kearah bebek-bebek itu dan doorrrr….!! Terdengar senapan Johny meledak menghantam salah satu bebek dan bebek itu langsung jatuh terkulai. Melihat bebek tersebut mati Johny menjadi panik. Dengan perasaan takut ia kembali memandang ke sekelilingnya, tidak ada seorangpun melihatnya. Johny lalu menggali sebuah kolam kecil dan mengubur bebek yang dibunuhnya itu. Merasa keadaan sudah aman ia segera kembali ke rumah. 
Waktu makan siangpun tiba, Johny, Sally dan neneknya kembali berkumpul di meja makan untuk menikmati makan siang mereka. Setelah selesai menikmati makan siang Sally lalu berkata pada Johny “ Johny tolong cuci piring dan bersihkan ruangan rumah, aku akan segera istirahat dan bermain setelah aku bangun.“ “Bukankah itu tugasmu? aku tidak akan melakukannya” bantah Johny. “Lakukan saja apa yang aku katakan Johny” kata Sally. “ Tidak itukan tugasmu, kita sudah membagi tugas masing-masing, jangan lagi menyuruhku melakukan tugasmu” Johny menegaskan. Sambil berjalan menuju kearah Johny Sally berbisik dan mengacungkan jarinya pada Johny “ingat bebek!!”. Mendengar perkataan Sally itu jantungnya terasa hampir copot. Johny terpaksa harus melakukan semua pekerjaan yang ada di rumah itu, tugasnya dan juga tugas Sally, sementara Sally hanya asyik bermain, dan jika Johny tidak mau melakukan pekerjaannya, Sally selalu berbisik padanya “ingat bebek”!!  
Setelah beberapa hari mengerjakan semua tugas akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.
Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, "Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu." 

Banyak perkara baik yang tidak pernah Anda duga sebelumnya akan menyertai Anda ketika  Anda berani mengambil keputusan untuk mengakui kesalahan yang telah Anda lakukan pada siapapun juga. Kejujuran adalah pintu bagi sebuah penyelesaian. Bersikap jujur dan terbuka dengan mengakui kesalahan yang telah Anda lakukan tidak akan menyakiti Anda lebih dalam daripada tetap tinggal dalam perasaan bersalah.



By : Mata Air Yang Segar
Ilustrasi asli : The Duck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar